Langkah itu dilakukan setelah India dan AS mengatakan tanah Pakistan tidak boleh digunakan sebagai pangkalan untuk serangan kelompok bersenjata.
Kementerian luar negeri Pakistan memanggil wakil kepala misi kedutaan AS untuk menyatakan keprihatinannya atas pernyataan pekan lalu oleh Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang meminta Pakistan untuk memastikan bahwa wilayahnya tidak digunakan sebagai pangkalan untuk serangan oleh militan bersenjata. grup.
Pernyataan AS-India dirilis setelah pertemuan antara Biden dan Modi di Gedung Putih pada hari Jumat dan menuai kritik dari Pakistan, yang menyebutnya sebagai pelanggaran norma diplomatik.
“Ditekankan bahwa Amerika Serikat harus menahan diri dari mengeluarkan pernyataan yang dapat dilihat sebagai mendorong narasi India yang tidak berdasar dan bermotivasi politik terhadap Pakistan,” kata kantor luar negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
“Juga ditekankan bahwa kerja sama kontra-terorisme antara Pakistan dan AS telah berkembang dengan baik dan lingkungan yang mendukung, yang berpusat pada kepercayaan dan pengertian, sangat penting untuk lebih memperkuat hubungan Pakistan-AS.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller mengatakan kepada wartawan dalam pengarahan harian bahwa Pakistan telah mengambil langkah penting untuk melawan kelompok bersenjata, tetapi mengatakan Washington meminta lebih banyak yang harus dilakukan.
“Namun, pada saat yang sama, kami juga konsisten tentang pentingnya Pakistan terus mengambil langkah-langkah untuk secara permanen membongkar semua kelompok teroris, termasuk Lashkar-e-Taiba (LeT) dan Jaish-e-Mohammad (Jaish-e-Muhammad). ) atau JeM ), dan berbagai organisasi depan mereka dan kami akan secara teratur mengangkat masalah ini dengan pejabat Pakistan,” katanya.
LeT adalah kelompok yang disalahkan atas serangan Mumbai 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang, sementara JeM mengaku bertanggung jawab atas pemboman tahun 2019 di Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 40 personel paramiliter India.
Hubungan antara India dan Pakistan telah tegang selama bertahun-tahun. Sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947, India dan Pakistan telah berperang tiga kali, dua di antaranya memperebutkan wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim di Kashmir, yang keduanya klaim sepenuhnya tetapi sebagian mereka kuasai.
Militer Pakistan pada hari Sabtu mengklaim dua warga sipil dibunuh oleh pasukan India dalam penembakan melintasi Garis Kontrol, perbatasan de facto di Kashmir, konflik pertama sejak gencatan senjata 2021 antara dua tetangga Asia Selatan yang bersenjata nuklir.
India mengatakan Pakistan telah membantu kelompok-kelompok bersenjata memerangi pasukan keamanan India di bagiannya di Kashmir sejak akhir 1980-an. Pakistan membantah tuduhan itu dan mengatakan hanya menawarkan dukungan diplomatik dan moral kepada warga Kashmir yang ingin menentukan nasib sendiri.