Minsk akan menjadi tuan rumah senjata nuklir taktis Rusia dalam beberapa hari, kata pemimpin Belarusia.
Senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan di Belarusia dalam beberapa hari, kata Presiden Alexander Lukashenko, menurut media pemerintah Belarusia.
Lukashenko mengatakan Selasa bahwa Minsk siap menjadi tuan rumah senjata, beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata akan dikerahkan 7-8 Juli.
“Semuanya sudah siap. Saya pikir dalam beberapa hari kami akan mendapatkan apa yang kami minta, dan bahkan lebih sedikit lagi,” katanya pada Selasa dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita Belta.
Lukashenko memperingatkan dia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata itu sebagai tanggapan terhadap penyerang potensial.
“Mengapa kita membutuhkan mereka? Untuk memastikan tidak ada satu pun tentara asing yang menginjakkan kaki di tanah Belarusia lagi,” katanya.
“Tuhan melarang saya harus membuat keputusan untuk menggunakan senjata ini. Tapi tidak akan ada keraguan jika terjadi agresi terhadap kami.”
Ini adalah pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet, Moskow memindahkan hulu ledak ke luar negeri.
Putin memandang perang di Ukraina sebagai perjuangan antara keamanan Rusia dan aliansi NATO yang berkembang dan mengatakan bahwa Barat memompa senjata ke Ukraina dalam perang proksi dengan Moskow.
Pada bulan Maret, ia mengumumkan keputusan untuk memindahkan senjata ke Belarusia, landasan peluncuran untuk “operasi militer khusus” Moskow, menunjuk pada penyebaran senjata AS di negara-negara Eropa sebagai pembenaran.
Sementara Amerika Serikat mengutuk rencana itu, ia mengatakan tidak berniat mengubah posisinya pada senjata nuklir strategis dan tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Lukashenko mengatakan Minsk juga bekerja untuk memastikan bahwa fasilitas Belarusia dapat menampung senjata strategis jarak jauh. Namun, tidak ada kebutuhan mendesak karena Moskow belum membicarakan tentang penyediaan senjata, katanya.
“Mengapa saya membutuhkan (rudal) strategis seperti Topol? Meskipun kami sekarang juga sedang mempersiapkan situs untuk senjata ini. Mereka (situs era Soviet) semuanya hidup dan sehat, kecuali satu. Jadi jika perlu, kami dapat menjamu mereka kapan saja,” kata Belta Lukashenko seperti dikutip.
“Tapi Topol adalah rudal antarbenua. Apakah saya berencana berperang dengan Amerika? Tidak, itu sebabnya (senjata nuklir taktis) ini sudah cukup bagi saya sekarang,” katanya.
Perang di Ukraina telah menyebabkan apa yang dikatakan Rusia dan AS sebagai hubungan mereka yang paling tegang sejak Perang Dingin.