USS Ronald Reagan bertenaga nuklir adalah kapal induk AS ketiga yang mengunjungi Vietnam sejak perang berakhir pada tahun 1975.
Kapal induk bertenaga nuklir AS USS Ronald Reagan akan singgah di kota pelabuhan Danang di Vietnam tengah dalam kunjungan langka kapal perang AS ke musuh yang pernah berperang.
Kapal induk itu akan tiba pada Minggu sore dan tinggal di Danang hingga 30 Juni, media lokal melaporkan pada Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam.
Kunjungan itu merupakan yang ketiga oleh kapal induk AS dalam 48 tahun sejak penarikan pasukan AS dan berakhirnya Perang Vietnam pada 1975.
Kedatangan Ronald Reagan yang dijadwalkan datang saat Washington berupaya meningkatkan hubungan dengan Vietnam dan dengan latar belakang ketegangan yang meningkat di mana Hanoi sering berselisih dengan tetangganya yang lebih besar mengenai perbatasan laut di Laut Cina Selatan.
Pada hari Kamis dan Jumat, media sosial China diramaikan dengan desas-desus bahwa pesawat pembom H-6K Angkatan Udara China yang terbang di ketinggian rendah pada 18 Juni dapat mendekati USS Ronald Reagan tanpa terdeteksi dan menyerang kapal dengan senjatanya. radar sebelum terbang menjauh.
Tidak ada bukti peristiwa semacam itu yang menyertai laporan media sosial, meskipun beberapa memang menunjuk pada laporan Senin oleh organisasi berita Global Times milik pemerintah China yang melaporkan pembom H-6K China “membuat serangan mendadak malam hari yang menargetkan pulau Taiwan yang mengepung”.
Selain “mengelilingi pulau Taiwan pada malam hari”, kelompok pengebom itu juga melakukan “latihan laut di atas Pasifik”, serta “patroli tempur di Laut Cina Selatan”, lapor Global Times.
Menurut Institut Angkatan Laut AS, Grup Serangan Kapal Induk Ronald Reagan, yang terdiri dari beberapa kapal yang beroperasi dalam formasi, saat ini berada di Laut Cina Selatan.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, termasuk zona ekonomi eksklusif Vietnam dan negara lain di kawasan itu. Kapal induk Amerika yang secara teratur melintasi laut yang kaya energi sering dibayangi oleh kapal China.
Bulan lalu, AS menuduh jet tempur China melakukan manuver “agresif yang tidak perlu” terhadap salah satu pesawatnya selama penerbangan di atas Laut China Selatan.
Komando Indo-Pasifik AS – cabang angkatan bersenjata yang mengawasi kawasan itu – mengatakan pesawatnya sedang terbang di wilayah udara internasional ketika dicegat oleh jet tempur J-16 China.
Pilot China “terbang langsung di depan hidung RC-135, memaksa pesawat AS untuk terbang melalui turbulensi”, kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Semua negara di kawasan itu harus menggunakan wilayah udara internasional sesuai dengan hukum internasional, tambah pernyataan itu.