Sistem pertahanan udara Arrow-3 jarak jauh dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi.
Parlemen Jerman dilaporkan telah menyetujui pembayaran di muka untuk akuisisi sistem pertahanan udara Arrow-3 Israel yang canggih dalam kesepakatan senilai hampir empat miliar euro ($4,3 miliar).
Sistem Arrow-3 jarak jauh dirancang untuk menghancurkan rudal balistik di atas atmosfer bumi dan dilaporkan cukup kuat untuk memberikan perlindungan bagi tetangga Jerman di Uni Eropa.
Komite anggaran di majelis rendah parlemen Jerman pada hari Rabu memberikan lampu hijau untuk pembayaran awal sebesar 560 juta euro ($607 juta), lapor organisasi berita, mengutip seorang anggota komite anggaran dan sumber.
Pengumuman tersebut merupakan perubahan besar bagi Jerman setelah bertahun-tahun kekurangan investasi dalam angkatan bersenjatanya dan terjadi di tengah perang Rusia di Ukraina, yang telah mengungkap kekurangan sistem pertahanan udara berbasis darat di negara-negara Barat untuk melawan serangan rudal dan pesawat tak berawak.
Dana untuk pembelian sistem Arrow-3 akan berasal dari dana 100 miliar euro ($108 miliar) yang diumumkan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk meningkatkan pertahanan negara setelah invasi Rusia di Ukraina.
Berlin bertujuan untuk mencapai kesepakatan pemerintah-ke-pemerintah dengan Israel tentang pembelian sistem Arrow-3 pada akhir tahun ini, menurut dokumen pengadaan kementerian keuangan yang disiapkan untuk parlemen. Tetapi Jerman dapat kehilangan sebagian atau seluruh pembayaran di muka jika kesepakatan itu gagal, menurut surat kabar, karena dana awal akan digunakan untuk mengganti biaya yang dikeluarkan Israel saat itu.
Jika kesepakatan berjalan sesuai rencana, kontrak akan ditandatangani pada akhir 2023, dan Berlin mengharapkan sistem Arrow-3 akan dikirimkan pada kuartal terakhir 2025. Pembayaran awal dimaksudkan untuk menyiapkan manufaktur dan produksi di Israel.
Scholz mengatakan pada konferensi pers pemerintah sebelumnya pada hari Rabu bahwa investasi itu adalah “proyek besar yang tidak hanya terkait dengan Jerman sendiri”.
Ditanya apakah menurutnya ada risiko dalam melakukan pembayaran awal, Scholz mengatakan hal-hal “berkembang sedikit demi sedikit dan kami yakin semuanya akan disetujui”.
Menurut sebuah laporan di surat kabar Tagesspiegel Jerman, kantor audit federal memperingatkan agar tidak mengeluarkan dana sebelum pekerjaan konstruksi awal untuk sistem di Jerman selesai.
Jerman telah memimpin dorongan untuk meningkatkan pertahanan udara NATO di Eropa setelah menyaksikan serangan rudal tanpa henti Rusia di Ukraina, mendorong sekutu untuk membeli sistem pencegahan bersama.
Lebih dari selusin negara Eropa sejauh ini telah bergabung dengan apa yang disebut European Sky Shield Initiative.